Mendengar kata cabai, yang terlintas di benak kita adalah buah berwarna
hijau atau merah dan pedas kalau dimakan. Cabai biasa dipakai untuk
sambal. Namun, ada cabai yang biasa dipakai untuk campuran jamu. Ini
adalah cabai alas atau lada panjang. Cabai ini dikenal sebagai cabai
jawa ( RETROFRACTUM VAHL atau Piper longum L).
Berbeda dari tananam cabai lainnya, cabai jawa tergolong jenis tumbuhan
sirih memanjat yang mempunyai akar lekat. Daunnya berseling (posisi
tangkai berselang-seling) berbentuk bundar telur dengan ujung meruncing.
Bila daunnya diremas, cabai akan mengeluarkan bau seperti bau daun
sirih.
Buahnya berbentuk bulir membulat dengan panjang sekitar
2-3 sentimeter. Saat masih muda buah cabai jawa berwarba hijau, tapi
kemudian menjadi berwarna merah cerah saat buahnya tua. Bila dicicip,
rasanya manis-manis pedas.
Cabe jawa banyak ditanam di
pekarangan dan ladang pada ketinggian 0-600 meter di atas permukaan
laut. Tanaman merambat ini hidup pada tanah yang tidak terlalu lembab.
Untuk memberbanyak tanaman ini orang biasanya melakukannya dengan cara
stek. Pemeliharaannya pun cukup mudah. Seperti tanaman lain, cabai jawa
perlu air yang cukup. Tanaman ini tumbuh lebih subur di tempat terbuka.
Dari hasil analisis kimia, cabe jawa mengandung bahan piperina,
piperidinia, damar, gom, pati, dan minyak atsiri yang bermanfaat untuk
ramuan jamu tradisional. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk
pembuatan jamu adalah buahnya. Namun, akar dan daunnya pun memiliki
khasiat obat.
Cabe jawa disebut Piper retrofractum atauPiper
longum L atau Piper sarmentosum atau Chavia officinarum Miq, atau Chavia
retrofracta Miq. termasuk dalam famili tumbuhan Piperaceae. Tanaman ini
dikenal dengan nama daerah lada panjang, cabean, cabe areuy, cabe sula,
cabi jamo, cabe onggu, cabe solah dan cabai.
SIFAT KIMIAWI : Tumbuhan ini kaya dengan berbagai
kandungan kimia yang sudah diketahui, a. l: Buah : Zat pedas piperine,
Minyak menguap, alpha amirin, fenenol, dehydromatricaria ester, cineole,
terpinen-4, 1-beta caryophylene,1-quebrachitol. Akar dan batang
mengandung mengandung inulin yang terdiri dari artemose, cabang kecil
mengandung oxytocin, yomogi alkohol, ridentin.
EFEK FARMAKOLOGIS : Tumbuhan ini bersifat:
rasadingin, menghilangkan sakit, menghentikan pendarahan (hemostatik),
melancarkan peredaran darah, mencegah keguguran, mengatur menstruasi.
Dalam farmakologi Cina disebut tumbuhan ini memiliki rasa pahit, pedas
dan hangat. Herba ini masuk meridian ginjal, paru dan limpa.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN : Efek farmakologi
ini diperoleh dari penggunaan seluruh tanaman yang dikeringkan dengan
jalan diangin-anginkan. Segar : daun dan biji.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANNYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara
turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat
menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Rasa lemah (neurashenia) Cabe jawa 6 butir, rimpang alang-alang 3
batang, rimpang lempuyang ¾ jari, daun ambiloto ¾ genggam, gula enau 3
jari. Dicuci dan dipotong-potong seperlunya, di rebus dengan 4 gelas air
sampai tersisa 2 ¼gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari
3x ¾ gelas.
2. Masuk angin. Cabe jawa 3 btir, daunpoko (Mentha arvensis javanica
Bl) ¼ genggam, adun kesumba keling (Bixaorellana L) ¼genggam, gulaenau 3
jari, dicuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 ¼
gelas. Sehari 3 x ¾ gelas.
3. Obatkuat. Membersihkan rahim sehabis melahirkan. Akar kering 3 gr
ditumbuk halus, seduh dengan air panas, minum. Sehari sekali.
4. Pencernaan terganggu, batuk, bronchitis, ayan, demam sehabis
melahirkan, penguat lambung, paru dan jantung, tekanan darah rendah,
hidung berlendir. Buah mentah 6 gr yang kering ditumbuk halus, ditambah
madu secukupnya.
5. Obat kumur. Daun 3 lembar ditumbuk, diseduh dengan 1 gelas air panas, untuk kumur-kumur.
6. Pereda kejang perut. Daun3 lembar ditumpuk, diseduh dengan 1 gelas air, minum.
7. Obaturus-urus untuk penderita penyakit hati. Lempuyang ditumbuk,
lalu diperas dan di minum dengan paling banyak3 buah cabe jawa.
Buah cabe jawa bermanfaat untuk mengatasi rasa lemah (neurasthenia),
masuk angin, pencernaan terganggu, batuk, ayan, dan demam. Akarnya bisa
digunakan untuk obat kuat dan membersihkan rahim sehabis melahirkan.
Sedangkan daunnya bisa dijadikan obat kumur dan pereda keluhan perut.
Bila
dipakai untuk mengatasi sakit, maka buah cabe jawa dimanfaatkan dalam
bentuk mentah atau kering yang dicampur dengan bahan lainnya. Semua
bahan dicampur, lalu direbus, dan airnya diminum sehari tiga kali.
Ibu-ibu yang baru melahirkan bisa memanfaatkan akar kering cabe jawa
untuk dipakai membersihkan rahim. Caranya, akar cabe jawa seberat tiga
gram ditumbuk halus, dan diseduh air panas. Air tersebut diminum sehari
sekali.
Pada keluhan perut, terutama untuk meredakan kejang
perut, daun cabe jawa sebanyak tiga lembar ditumbuk halus dan diseduh
dengan segelas air panas. Airnya diminum. Air seduhan ini juga bisa
digunakan sebagai obat kumur.
Cabai jawa, cabai jamu, lada
panjang, atau cabai saja (Piper retrofractum Vahl. syn. P. longum)
adalah kerabat lada dan termasuk dalam suku sirih-sirihan atau
Piperaceae. Dikenal pula sebagai cabai solak (Madura) dan cabia
(Sulawesi). Tumbuhan asli Indonesia ini populer sebagai tanaman obat
pekarangan dan tumbuh pula di hutan-hutan sekunder dataran rendah
(hingga 600m di atas permukaan laut).
Tumbuhan ini produknya telah dikenal oleh orang Romawi sejak lama dan
sering dikacaukan dengan lada. Di Indonesia sendiri buah keringnya
digunakan sebagai rempah pemedas. Sebelum kedatangan cabai (Capsicum
spp.), tumbuhan inilah yang disebut "cabe". Cabai sendiri oleh orang
Jawa dinamakan "lombok".
Cabai jamu dapat tumbuh di lahan ketinggian 0-600 meter di atas
permukaan laut (dpl), dengan curah hujan rata-rata 1.259-2.500 mm/tahun.
Tanah lempung berpasir, dengan struktur tanah gembur dan berdrainase
baik, merupakan lahan yang cocok untuk budidaya cabe jamu. Tanaman itu
memiliki keunggulan dapat tumbuh di lahan kering berbatu. Keberadaan
tanggul batu di pematang tegalan dapat dijadikan media merambatnya cabe
jamu secara alami.
click info wisata Banyuwangi